Langsung ke konten utama

Catatanku

Cari Blog Ini

Hujan

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Menitik riuh

Bersama jatuh

Berkawan gemuruh

Turun menyerang

Menghantam halang

Bagai berperang

Sangat indah

Dan tak pernah

Hujan yang basah

Berkeluh kesah

sajak

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

Terlalu Baik Itu Nggak Baik

Judulnya aneh ya? Mungkin sebagian orang yang baca ini, bakal bilang "apa-apaan nih, yang namanya baik pasti baik". Gapapa, every people have their opinion. Saya nulis ini, karena saya punya pengalaman kayak gini, dan menurut saya perlu dituliskan. Terserah pembaca mau pro atau kontra dengan tulisan ini. Kenapa sih, terlalu baik itu nggak baik? Pertama, saya akan bilang, gak semua orang punya niat baik yang sama kayak kita. Sebagian cuma berpikiran busuk mau manfaatin orang yang berniat baik ke dia. Kalo udah dapet yang dia mau, pasti dia akan ngebuang orang yang udah baik ke dia, karena apa yang dimaui udah didapet.

Ketemu Mereka Lagi !!

Haihai semuaa!!!! Maaf ya lama gak posting, maklum habis perjuangan melawan UAS hehe... Kalian pasti kangen ya sama postingan baru di sini? Kangen apa kangen bangeettt? *hoeks. Okelah, let's start to writing (again) !!! Jadi ceritanya gini, dulu aku punya semacem temen deket di SMA, 3 orang. namanya Fahmi, Harits sama Bayu alias Bos. Deketnya waktu kelas XII, abis sekolahku nerapin kelas homogen, alias sekelas cowok or cewek semua. Karena kita deketnya udah telat, jadinya masa main selama di SMA rasanya kurang... Agak nyesel juga kenapa gak deket dari dulu... Dan setelah sedih-sedihan abis wisuda, 2 minggu lalu kita ketemu lagiii!!! Seneng banget gitu rasanya, udah hampir setengah taun gak ketemu sih. Sayangnya cuma 2 orang yang bisa, soalnya Bos lagi kuliah di Bali dan belum libur, hiks :'(. Tapi gapapa deh, yang penting ketemu dulu sama yang ada, hehe. Kita janjian ketemuan di SMA kita dulu, sekalian silaturahmi ke guru-guru. Eh gak taunya lagi ada semacam pengarahan ka

Sandaran Hati

Terlahir tanpa tahu apapun. Mengawali kehadiran dengan tangisan. Tanpa memahami apa artinya semua. Yakinkah aku kini, untuk berdiri di dunia tak bertepi? Bolehkah aku m endengarmu, merasakan hadirmu di sini. Terpendam segala rasa jiwa ini. Terkubur karena amarah tak terkendali. Tanpa bisa bersembunyi dari rasa bersalah. Juga dendam yang mendarah. Putus asa untuk menghadapi itu semua. Ingin menyerah namun waktunya belum tiba. Kini hanya bisa menanti. Terus menanti tanpa tahu kapan akan pasti. Sesaat waktu di antara itu, aku teringat kembali. Teringat engkau. Ingat bahwa nafasku, akalku, darah dan hatiku merindukanmu. Rasa jatuh dan terpuruk terkadang menghampiri. Menutup dan menggelapkan akal. Mungkin masih berusaha meneranginya dalam sepi, tapi terlihat tak ada guna lagi. Namun satu yang ku tahu pasti, kau selalu menemani, meskipun seringkali tak mampu kurasakan. Aku tahu,meski seringkali tak merasa, kau selalu hadir. Hadir dalam hidupku, dalam kesendirian dan kesepianku.

Diberdayakan oleh Blogger