Bintang Yang Hilang

Jangan menengok lagi, aku hanyalah seseorang yang terjebak dalam mimpi dan ribuan fantasi. Manusia yang mencoba meraih apa yang tidak terlihat. Jika saja bisa kuraih tangan itu, dan mengajaknya melihat esok hari. Mungkin mimpi ini akan menjadi realita. Kadang, rencana terbaik hanyalah tidak berencana dan membiarkan hidup mengikuti alurnya. Di satu sisi aku gila dalam tawa bahagia, di sisi lain aku mabuk oleh air mataku sendiri.

Siapakah aku ini? Hanyalah setitik debu diantara galaksi. Tak terlihat dan tak menarik perhatian. Terus menerus berjaga agar tak lenyap terhisap lubang cacing. Ingin berbuat lebih, namun tidak berdaya. Yang ada hanya memori masa lalu, saat bintang itu masih di sini. Kala menari dalam tawa masih sering terlihat, saat ia masih mau memanggil, mencari keberadaanku. Tapi itu sudah lalu, yang kemudian diakhiri dengan tangisan dan diam yang dalam. Diam yang paling menyakitkan.

Dan Tuhan memberikan alasan, dengan apa yang terjadi. Bahwa itu hanyalah sebuah goncangan. penghabisan masa tak tentu. Untuk menghadapi hidup yang baru, yang lebih menyulitkan. Namun aku masih mencari arti dari semua ini. Arti keberadaanku, sebuah debu di antara galaksi. Masih menyimpan harapan, bintang itu muncul kembali. Namun, bila ia tak kembali, aku bermimpi, menjadi sebuah bintang yang hilang dan kini kembali. Mencoba memberi sedikit cahaya dalam kegelapan.

Aku mengerti, bahwa menjadi sebuah bintang yang hilang, takkan pernah cukup menggantikan bintang yang lalu. Namun, dengan ini aku berharap, dapat memberikan cahaya, walau tanpanya. Memberi cahaya, menjadi bintang yang hilang.