Kala matahari kembali ke tempat peraduannya. Kala senja mulai mendapati waktunya. Saat malam mulai menyelimuti indahnya hari. Pertanda akan munculnya akhir hidup hari ini. Tak pernah lelah, selalu berulang setiap kali. Semakin mendekatkan diri pada ujung hidup ini.
Saat gelap telah turun, dan segala hidup telah tunduk dengan patuh pada Tuhannya. Kala istirahat menjadi obat bagi kehilangan energi. Namun, tak semua mampu mengambil kesempatan itu. Ada makhluk yang tak pernah menutup matanya, tak pernah mengembalikan tenaganya. Karena hanya berharap, segera kehilangan seluruh apa yang ia punya dalam dirinya. Dan menutup mata untuk selama-lamanya. Tak ingin melihat dunia ini lebih lama lagi.
Terasa seperti itu, karena ia tak pernah menggapai angan. Sulit mengambil kebaikan, meski telah duduk disisnya. Tak pernah mencapai tujuan tinggi hidupnya. Datar. Sepi mengarungi detik demi detik. Tak pernah ada pendamping, selalu sendiri. Terus berjalan hingga mencapai ujung dari harinya, hal yang lama telah dinantikannya.
Merasa bahagia di akhir hari. Senang hati karena telah lepas dari belenggu pedih susah kehidupan. Tenang karena kini telah bertemu dengan Sang Pencipta dan tak pernah lagi berfikir bagaiman esok terjadi. Telah menjadi hilang dalam ingatan, telah lenyap dari perasaan.Tak ada yang pernah menyimpannya, namun ia tak pernah susah akan hal itu. Toh, dirinya sudah bahagia disini, lepas dari mereka. Iya,kan?
Saat gelap telah turun, dan segala hidup telah tunduk dengan patuh pada Tuhannya. Kala istirahat menjadi obat bagi kehilangan energi. Namun, tak semua mampu mengambil kesempatan itu. Ada makhluk yang tak pernah menutup matanya, tak pernah mengembalikan tenaganya. Karena hanya berharap, segera kehilangan seluruh apa yang ia punya dalam dirinya. Dan menutup mata untuk selama-lamanya. Tak ingin melihat dunia ini lebih lama lagi.
Terasa seperti itu, karena ia tak pernah menggapai angan. Sulit mengambil kebaikan, meski telah duduk disisnya. Tak pernah mencapai tujuan tinggi hidupnya. Datar. Sepi mengarungi detik demi detik. Tak pernah ada pendamping, selalu sendiri. Terus berjalan hingga mencapai ujung dari harinya, hal yang lama telah dinantikannya.
Merasa bahagia di akhir hari. Senang hati karena telah lepas dari belenggu pedih susah kehidupan. Tenang karena kini telah bertemu dengan Sang Pencipta dan tak pernah lagi berfikir bagaiman esok terjadi. Telah menjadi hilang dalam ingatan, telah lenyap dari perasaan.Tak ada yang pernah menyimpannya, namun ia tak pernah susah akan hal itu. Toh, dirinya sudah bahagia disini, lepas dari mereka. Iya,kan?
Komentar
Posting Komentar