Singkir

Terpinggirkan. Tersingkirkan. Terkotakkan dalam wilayah gelap,tanpa cahaya. Takkan sepasang mata kan melihat,tak ada yang memperhatikan. Duduk terdiam. Dalam kaku dingin tersakitkan. Bisu dan tuli menjalar di hati. Tak sudi seorang pun menghampiri.

Kini tahu,sadar bahwa tubuh sudah rusak, sudah lelah, bahwa otak telah mati, bahwa kini takkan ada lagi. Hari berlalu dalam semu, dalam fana yang akan binasa, dan kembali ke tempatnya. Hidup hanya berisi kepayahan, tak manfaat, tiada guna bagi semua.



Tahu hidup tak pernah baik. Salah dan salah tak henti menghantan hati, memukul jiwa, mengiris akal. Mata tak lagi berair. Peluh tak lagi keluar. darah tak mampu lagi mengucur. Kering dan habis. Bergetar tubuh, menjauh jiwa, tertutup hati.

Entah apa yang terjadi, yang kutahu hanya harus pergi dari sini, agar tak terus sepi ini. Karena tahu, bahwa tak pantas bila memaksa, bila berharap. Yang boleh kini, hnaya menyerah dan memutus mimpi.

Komentar