Mungkin

Akhirnya harus seperti ini. Dekat tapi seperti jauh. Entah mengapa semua ini menjadi sulit untuk hilang. Tak mau lepas untuk selamanya,  untuk seterusnya. Kadang tangis membumbui semua ini. Tapi aku tahu, hanya terdiam menyesali semua ini, hanya akan menambah masalah. Masalah bagi hati, bagi perasaan yang seakan ditinggal pergi. Meski tahu, bahwa itu bukanlah pergi, namaun tetap ada perih yang hinggap di sini. Sejauh langkah, sejauh pandang, hanya sepi yang terlihat. Tak tahu harus apalagi,aku terikat di sini.

Mengingat saat-saat kemarin, waktu semua masih mudah, saat semua masih terasa dekat. Penyesalan muncul kini. Mengapa aku dulu mengambil keputusan yang salah, di waktu yang sebenarnya cukup untuk mengatasi. Hanya gumam kini yang tersisa. Kosong dan sepi, entah apakah bisa terobati.


Karena ku tahu, hanya kau obat segala rasa ini. Sendu dalam hati, menghabisi energi. Entah apa yang bisa dilakukan oleku kini, hanya duduk menanti sesuatu yang sulit ditemui. Lagu mengalun pelan, lirih menemani suasana hati. Hanya Tuhan yang tahu apa yang terjadi.

Mungkin ini bukan akhir dari segalanya. Bisa saja ini  awal dari kebahgiaan yang seterusnya. Meski tahu dan sadar untuk menuju bahagia, selalu ada siksaan, cobaan dan ujian yang tak henti, tetap saja perih selalu menggantung di dalam hati. Sakit kerap hadir menayayat hati. Mungkin ini awal dari segalanya, mungkin juga akhir dari segalanya. Mungkin.

Komentar

Posting Komentar