Sudah Manusiakah?

Hidup dan kehidupan, terus dan terus berjalan. Mencoba membei tanda yang terbaik, saat sebuah panggilan menyeru. Panggilan untuk menurutinya, patuh dan menyerah terhadap kehendak takdir. Kadang manusia tak pernah paham, dan ketakutan ketika pintu itu telah terbuka. Maka, tutup mata, bersihkan hati , kemudian bebaskan diri.

Dan akan muncul pertanyaan "Sudahkah aku menjadi manusia atau hanya boneka yang mengikuti skenario takdir?" Memunculkan tanda, apabila merasakannya. Tangan yang dingin, akan selalu mengikuti kemana takdir itu berjalan. Terus berjalan, mencari tahu dan mencoba untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan "Sudah manusiakah kita?"

Mengharap bantuan pada kebaikan dan romantisme, untuk membuka jalan menuju jawaban. Aku merasa, mereka memberikan jawaban yang terbaik, dengan balasan semua perbuatanku yang mencoba menghargai mereka. 

Namun jawaban tak kunjung aku tahu. Hingga kau bertanya, dan terus bertanya hingga lelahku tiba. Biarkan aku pergi, untuk mencari jawaban  sendiri. Salamkan sebuahpesan tinggal untuk manusia, minta mereka memberi doa dan berharap, aku baik-baik saja dan segera menemukan jawabnya. Jangan dulu kau pergi sebelum jawaban ini kembali.

Jauh, jauh sekali aku berjalan. Menempuh berbagai rintangan, hanya untuk menemukan kebenaran. Hingga tiba masanya, kaki telah berhenti dan lelah. Mata yang buram, alam yang mulai menggelap. Aku tak lagi menyadari apapun. Terkejut dan lemah, aku melihat seberkas cahaya. Cahaya yang membawa pada jawaban yang selama ini ingin aku dapatkan.

Jawaban  dari "Sudah Manusiakah?" , akhirnya kutemukan. Bukan akal dan logika yang mampu. Namun nurani yang bersih, dan kesadaran akan hidup yang akan membawa manusia menuju jawaban itu. Aku telah mengetahui maknanya, dan kini saatnya untuk berhenti. Untuk kau, bila harapanmu sebuah jawaban, akan kunanti di sini. Selamanya.

Komentar

  1. Dan semoga saja. Setelah mengalami perjalanan begitu panjang menemukan jawaban itu. Berletih-letih demi permainan tanda tanya. Kemudian menemukan jawaban itu... tidak segera lelah berusaha terus menjadi manusia itu sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena untuk menjadi manusia, tidak akan pernah berhenti berusaha sebelum akhir menjemputnya...

      Hapus

Posting Komentar